Rabu, 19 November 2008

Menanti di Barzakh


MENANTI DI BARZAKH

Ku Meruntih, Aku Menangis…
Ku Meratap, Aku Mengharap,
Ku Meminta Dihidupkan Semula,
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata…

Perjalanan ROHku, Melengkapi sebuah Kembara,
Singgah di Rahin Bonda, Sebelum Menjejak Ke Dunia,
Menanti Di Barzakh, Sebelum Berangkat Ke Mahsyar,
DiPerhitung Amalan, Penentu Syurga atau Sebaliknya….

Tanah yang Basah Berwarna Merah,
Semerah mawar dan juga Rindu,
Tujuh Langkah pun Baru Berlalu,
Seusai TALKIN bernada Syahdu,

Tenang dan Damai diPusaraku,
Nisan Batu Menjadi Tugu,
Namun Tak Siapa Pun Tahu Resah Penantianku…

Terbangkitnya Aku Dari sebuah Kematian,
Seakan Ku Dengari Tangis Mereka yang Ku Tinggalkan,
Kehidupan di Sini Bukan suatu Khayalan,
Tetapi ia sebenar Kejadian ….

Kembali ROH Kembali…Kembalilah ke Dalam Diri,
Sendirian, Sendiri…Sendiri Bertemankan Sepi,
Hanya Kain Putih yang Membaluti Tubuhku,
Terbujur dan Kaku, Jasad di Dalam Keranda Kayu…

Ajal Yang Datang di Muka Pintu
Tiada Siapa yang Memberitahu,
Tiada Siapa pun dapat Hindari,
Tiada Siapa Yang Terkecuali

Lemah Jemari Nafas Terhenti,
Tidak Tergambar Sakitnya Mati,
Cukup Sekali
Tak sanggup untuk Ku Mengulangi….

Jantung Berdegup Kencang,
Menantikan Malaikat datang….
Menggigil Ketakutan,
Gelap Pekat di Pandangan…

Selam ini di ceritakan
Kini Aku Merasakan,
Di Alam Barzakh Jasad di Kebumikan

Ku Meruntih, Aku Menangis…
Ku Meratap, Aku Mengharap,
Ku Meminta Dihidupkan Semula,
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata…

Tiada ulasan: